RADITYA DIKA8 :D


.

Nom Nom Nom..

Comment by Email
December 19, 2010 , 11:59 am

Selama gue di Singapura sama Yudith kemaren, perut gue makin seronok. Makanan demi makanan kita lahap seperti tidak ada hari esok. Hasilnya, pulang dari sana perut gue bentuknya udah mengerikan. Gue tidak mengenalinya lagi.
Yang pertama bertanggung-jawab atas membuncahnya perut gue, adalah tempat makan besar yang ada di dekat hotel yang kita diami, Scarlett Hotel. Di sini ada yang jualan fish meat ball enak banget, yang ngantrinya gak kira-kira. Untungnya gue membawa Yudith di liburan kali ini sebagai budak teman perjalanan yang bisa dengan terpaksa baik hati ngantriin makanan, sementara gue duduk doang nungguin dia:

Yuditha, yang gue berdayakan untuk mengantri makanan enak
Ini yang paling enak dari jajanan pinggiran Singapur, namanya Rojak, mirip-mirip rujak di Indonesia. Gue makan ini di La Pau Sat, tapi si Rojak ini ditaro di dalam gelas plastik, dan kita makan dengan cara nusuk-nusuk pake tusuk gigi buah-buahan di dalam gelas plastik tersebut. Agak beda dengan saos kacang rujak di Jakarta, yang ini lebih manis. Kacangnya juga lebih kentel.

Ngacak-ngacak Rojak..
Sewaktu masih kuliah di Australia dulu, gue suka banget makan Apple Pie yang ada di McD. Sayangnya Apple Pie McD udah gak ada lagi di Indonesia (dulu seinget gue ada, tapi gak tau kenapa sekarang gak ada lagi). Nah, pas di Singapur, McD-nya juga menyediakan Apple Pie, enaknya masih sama:

Datanglah ke Indonesia teman.. Kami butuh kamu..
Daaaan.. untuk makanan yang paling paling paling mantep adalah Egg Benedict with Smoked Salmon, gue lupa nama restorannya apa tapi yang jelas di Mandarin Plaza. Asli ini enak banget rasanya, campuran antara manis-manis dengan smoked salmon-nya yang asin. Mantap:

perhatian, makanan ini dapat membuat Anda menggelinjang
Itu tadi makanan favorit yang gue makan. Lalu apa yang Yuditha makan? Yudith, seperti lazimnya abege labil metropolitan yang tidak mengerti enaknya makanan lokal, malah memilih untuk makan-makanan standar retail kayak es krim Hagen Daaz yang sebenernya bisa didapetin di mana aja. Kita bisa lihat ekspresi berlebihannya sewaktu makan Hagen Daaz:

Antara keenakan makan es krim atau ketiduran pas lagi nyuap..
Selain makan-makan, kita juga sempet mampir di eksibisi CSI di Singapore Science Center. Di dalam eksibisi ini gue sama Yuditha berpura-pura jadi detektif/forensik investigator yang akan menyelidiki crime scene untuk menemukan pembunuh dari kasus-kasus yang kita selidiki. Sayangnya, di dalem kita gak boleh foto-foto, jadi foto yang gue bagi hanya bisa yang ini, pas kita di depan:

Kami lebih terlihat sebagai korban, bukannya penyidik
Dengan ini berakhir lah postingan gue tentang liburan sama Yuditha ke Singapur.
All in all, it’s been a real fun! :D

Your Reply